MAKASSAR,FILALIN.COM, — Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand Tri terus memperkuat jaringan telekomunikasi di Sulawesi Selatan. Hingga tahun ini, cakupan jaringan Tri telah menjangkau 94% populasi di Sulsel, dengan capaian penuh 100% di Makassar dan 98% di Gowa.
SVP Head of Marketing Circle Kalisumapa IOH, Adiyanto Adhi Kusumo, mengatakan bahwa perluasan ini menjadi bukti komitmen IOH dalam menghadirkan layanan digital yang cepat, stabil, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, tidak hanya di kota besar tetapi juga wilayah pelosok.
“Kami ingin memastikan masyarakat Sulsel, dari perkotaan hingga desa, bisa menikmati layanan digital dengan lancar—baik untuk komunikasi, streaming, gaming, maupun aktivitas sehari-hari. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas jaringan seiring pertumbuhan kebutuhan digital masyarakat,” ungkap Adiyanto, Selasa (19/8)
Infrastruktur dan Ekspansi
Jumlah Base Transceiver Station (BTS) Tri di Sulsel tumbuh signifikan dari 1.434 unit pada 2022 menjadi 2.128 unit pada 2024, atau meningkat 49%. Jaringan ini sudah menjangkau 2.844 desa dan 291 kecamatan.
Selain itu, IOH juga membangun jaringan distribusi lewat 63 unit 3Kiosk yang tersebar di Sulsel, termasuk 10 di Makassar dan 14 di Gowa. Kehadiran 3Kiosk ini tidak hanya memperkuat akses masyarakat ke layanan digital, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan UMKM lokal.
Hasil Uji Performa
Dalam uji lapangan (drive test) di jalur Makassar–Maros selama Ramadan dan Idulfitri 2025, jaringan Tri terbukti kuat dan stabil. Layanan internet berjalan lancar untuk video streaming, unduh cepat, hingga panggilan WhatsApp dengan latensi rendah, termasuk di titik-titik padat seperti pelabuhan dan lokasi wisata.
VP Head of Technology Circle Kalisumapa IOH, Deny Houstin Wahid, menambahkan bahwa kualitas jaringan di Makassar kini sudah 100% tercover, sementara cakupan di wilayah Sulsel secara keseluruhan mencapai 90%.
Komitmen ke Depan
Dengan capaian ini, IOH menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses digital di Sulawesi Selatan. Fokusnya tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal agar ikut merasakan manfaat langsung dari ekosistem digital. (*)