MAKASSAR,FILALIN.COM, – Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah gelar kegiatan GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) di Kabupaten Mamasa dan Kota Pare- Pare.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 25 hingga 26 September 2025, merupakan bagian dari implementasi program peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Program tersebut meliputi Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan), Bulan Inklusi Keuangan (BIK), OJK Penggerak Duta Literasi dan Inklusi Keuangan (Peduli), serta berbagai upaya lain untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata. Edukasi ini diikuti oleh pelajar SMP Frater Mamasa, petani di Desa Mesakada, pelajar SMK Negeri 1 Parepare, dan mahasiswa Institut Teknologi BJ. Habibie Parepare.
Kepala Direktorat OJK Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Arif Machfoed, menyampaikan harapannya agar edukasi keuangan dapat tersebar secara merata ke seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Hal ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang legal, aman, dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara luas.
Mewakili pemerintah daerah, Bupati Mamasa, Walem Sambolangi memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan OJK, selain itu Ia berharap Kabupaten Mamasa wajib memberikan pendampingan kepada desa-desa yang telah mengembangkan inovasi. Mengingat desa Mesakada yang telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman nenas dan hampir semua penduduknya bercocok tanam nenas, yang jika dirata-ratakan sudah mencapai kurang lebih 50 hektar lahan khusus untuk perkebunan nenas, untuk itu literasi keuangan dan inklusi keuangan sangat dibutuhkan oleh para petani dalam mengembangkan usahanya.
Rektor Institut Teknologi BJ Habibie, Prof. Dr. Ir. Ansar Suyuti, M.T., S.H., IPU., ASEAN Eng. Ikut memberikan harapan agar OJK dapat terus berkolaborasi dengan lembaga pendidikan karena hal ini menjadi momentum untuk mengetahui lebih jauh bagaimana akses layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan di tengah era digital.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan prosesi simbolis penyerahan buku tabungan pelajar, rekening tabungan, fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta rekening efek, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan edukasi yang berlangsung. (*)