MAKASSAR,FILALIN.COM, – Sepuluh tahun perjalanan Kelas Inspirasi (KI) di Sulawesi-Selatan memberikan catatan tersediri bagi para relawan, panitia, pengajar dan fotografi. Minggu 11 Mei 2025, Kelas Inspirasi menggelar kegiatan Tudang Sipulung di Benteng Rotterdam.
Tudang Sipulung lahir dari sebuah ide dari beberapa relawan untuk mempertemukan semua relawan untuk saling menguatkan dan merawat semangat menginspirasi anak-anak Indonesia
Alif Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar
dalam sambutannya secara daring menyampaikan Sepuluh tahun yang lalu kita tidak pernah membayangkan ada di titik ini tapi nyatanya hari ini Kelas Inspirasi Sulsel genap berusia 10 tahun. Tentunya itu menjadi bukti bahwa masih banyak orang baik dan berhati mulia dan mau terus baik merawat baik pendidikan di Indonesia ini terutama memberikan semangat dan nyala untuk diri sendiri untuk terus mengupayakan apa yang perlu diupayakan.
“Terima kasih kepada teman-teman yang telah meluangkan waktunya dan bersedia hadir di hari ini.Perjalanan sepuluh tahun ini tentulah tidak mudah ada pasang surut, lika-liku dan kerumitan-kerumitan yang ditemui. Tetapi bagi kita mempercayai pendidikan itu layak diupayakan pastinya seluruh kerumitan itu bisa dihadapi dan kita percaya Kelas Inspirasi menjadi marwah sebuah gerakan yang selalu kita jaga.Karena anak-anak di Indonesia layak untuk mendapatkan versi yang terbaik untuk mereka dapatkan,tutur
Alif.
Lanjut, berkumpul bersama merayakan 10 tahun yang lalu,merefleksikan apa yang terjadi,mengingat kembali cerita cerita baik,mengulang kenang yang pernah terjadi. Dan apa yang telah kita lakukan mungkin tidak akan langsung terlihat hasil maupun dampaknya. Tapi percayalah bahwa pendidikan adalah investasi apa yang kita lakukan hari ini akan kita tanam satu,dua atau sepuluh tahun lagi.
Sebelum mengakhiri sambutannya Alif menyampaikan salam hormat kepada seluruh relawan yang telah melakukan dan memperjuangkan hal-hal baik untuk seluruh anak-anak di Indonesia. Agar dapat merefleksikan apa yang telah dilakukan untuk menguatkan niat, kaki untuk melangkah dan pundak kita untuk memperjuangkan hak-hak anak di Indonesia, tegas Alif.
Sementara ditempat berbeda Ketua Panitia pelaksana Tudang Sipulung, Andi Bunga Tongeng mengatakan Indonesia tidak gelap karena adanya relawan yang selalu memastikan bersinar.
” Di 2013 saya pernah membaca sebuah kalimat seperti ini “Dari pada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin” kalimat itu beredar diantara gerakan-gerakan kerelawanan dan ditahun yang sama pula saya dan beberapa adek-adek menggelar rapat dadakan di lapangan karebosi untuk membahas rencana pelaksanaan Kelas Inspirasi Pertama, ungkap Bunga.
Kelas Inspirasi (KI) tentang bagaimana kita semua bergerak bersama untuk menginspirasi anak-anak sekolah dasar, kata Bunga kita adalah Relawan yang bergerak dengan 7 Prinsip Dasar.
Kelas Inspirasi (KI) bukan soal branding atau
promosi gerakan. Urusan admistrasi dan pengakuan jangan menjadi penghalang kakak-kakak untuk melaksanakan KI, selama tidak melanggar 7 Prinsip KI, tegas Bunga.
Setidaknya tercatat pelaksana KI di SulSel: Kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Takalar, Kab. Maros, Kab. Pangkep, Kab. Bantaeng, Kota Pare-pare, Kab. Bulukumba, Kab. Pinrang, Kab. Sidrap, Kab.Kep. Selayar, Kab. Wajo, Kota Palopo, Kab. Enrekang, Kab. Jeneponto, Kab. Bone, Kab. Sinjai, Kab. Toraja Utara, Kab. Toraja, Kab. Luwu Timur. Dan masih tersisa 3 kabupaten kota yang tetap melaksanakan KI secara berkala. Meski belakangan menyusul Tana Toraja yang masih berlangsung di 2024,
Sebelum menutup tutup sambutannya Bunga mengucapkan “Selamat bersua, melepas rindu, bertukar cerita, dan memupuk kembali semangat menginspirasi melalui Tudang Sipulung ini” Salam Inspirasi!
Beberapa rangkaian kegiatan yang digelar pada Tudang Sipulung mulai pameran foto, game dan menghadirkan tiga relawan yang menceritakan pengalaman mereka selama mengikuti KI diantaranya Ruby Sudikio sebagai Relawan Pengajar sejak 2015 yang telah mengikuti di sepuluh Kab/Kota. Ada
Kun Syahreza Relawan Panitia KI Pangkep Sejak 2015 dan ada Faturahman Relawan dokumentator sejak menjadi mahasiswa. (*)