JAKARTA,FILALIN.COM, — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 kembali mencatatkan surplus yang cukup besar, setelah sempat mengalami tekanan pada bulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh perbaikan kinerja ekspor, terutama pada sektor pertanian dan manufaktur selama tiga bulan terakhir.
“Peningkatan ini mampu mengimbangi penurunan ekspor dari produk pertambangan dan komoditas lainnya,” ujar Mahendra dalam konferensi pers, Selasa (8/7/2025).
OJK, lanjut Mahendra, terus melakukan asesmen berkala terhadap dinamika geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas pasar keuangan. Lembaga jasa keuangan pun diminta untuk secara aktif memantau dan mengantisipasi risiko terhadap kinerja debitur sektor riil, khususnya yang memiliki keterpaparan terhadap gejolak eksternal.
Dalam kesempatan tersebut, Mahendra juga menyampaikan bahwa OJK kini tengah memproses perizinan kelembagaan Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan (PIKK). Hal ini merupakan implementasi dari POJK Nomor 30 Tahun 2024 tentang Konglomerasi Keuangan dan PIKK. OJK juga sedang menyusun Rancangan POJK mengenai penerapan tata kelola terintegrasi bagi entitas tersebut. (*)