MAKASSAR,FILALIN.COM, – Sebuah terobosan baru dalam teknologi kecerdasan buatan hadir dengan diluncurkannya Sahabat-AI, model bahasa besar (large language model/LLM) open source berbahasa Indonesia. Dirancang khusus untuk memahami konteks lokal, termasuk bahasa daerah dan dialek, Sahabat-AI diharapkan mampu menghadirkan interaksi digital yang lebih dekat, relevan, dan bermakna bagi masyarakat, baik di kota besar maupun pelosok Nusantara.
Sahabat-AI memungkinkan pengembang, perusahaan, hingga lembaga pendidikan untuk mengembangkan layanan berbasis AI dengan karakteristik lokal. Teknologi ini diharapkan tidak hanya memperkuat ekosistem digital nasional, tetapi juga memberi ruang bagi keberagaman bahasa daerah di Indonesia.
Menurut Prof. Dr. Tuti Bahfiarti, S.Sos., M.Si.pengamat komunikasi Universitas Hasanuddin, kehadiran Sahabat-AI bisa menjadi momentum penting dalam menghadirkan teknologi yang lebih membumi bagi masyarakat.
“Selama ini, banyak teknologi AI yang masih terasa berjarak karena berbasis bahasa asing atau tidak memahami nuansa komunikasi lokal. Sahabat-AI hadir untuk menjembatani hal itu. Dengan kemampuan mengenali bahasa daerah dan dialek, interaksi digital akan terasa lebih natural dan akrab,” ujarnya.
Ia menambahkan, teknologi seperti Sahabat-AI juga berpotensi membantu pemerintah, pelaku usaha, hingga lembaga sosial dalam memperluas jangkauan komunikasi.
> “Misalnya, layanan publik bisa lebih inklusif karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. Begitu pula UMKM di daerah bisa terbantu memasarkan produk dengan konten digital yang relevan dengan budaya lokal,” tambahnya.
Peluncuran Sahabat-AI diharapkan menjadi awal dari kolaborasi antara akademisi, pengembang teknologi, dan masyarakat untuk menghadirkan solusi digital yang sesuai kebutuhan Indonesia. (*)