MAKASSAR,FILALIN.COM, – Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar Focus Group Discussion (FGD), Sabu (28/09/2024) besok di Hotel MaxOne, Jalan Taman Makam Pahlawan Makassar.
Ketua Panitia Pelaksana Asri Tadda mengatakan, FGD akan membahas tentang bencana banjir dan tanah longsor yang kerap melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, terutama pada musim penghujan.
“Insya Allah FGD ini akan membahas tentang bencana banjir dan tanah longsor yang sering terjadi di Sulsel. Kita akan mencari akar masalah, lalu membuat rencana mitigasi dan aksi tindak lanjutnya,” kata Asri di Makassar, Jumat (27/09).
Dijelaskannya, FGD akan diikuti oleh sejumlah instansi dan lembaga yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan pengelolaan dampak bencana alam yang ada di Sulsel.
“Panitia mengundang pihak-pihak terkait dengan isu lingkungan dan kebencanaan di Sulsel. Kami berharap, dengan keterlibatan semuanya dapat menghasilkan solusi kongkrit dan rencana tindak lanjut sebagai masukan bagi semua pihak di masa mendatang,” terang Asri.
Tampil sebagai pemantik diskusi adalah Prof. Dr. Farouk Maricar dari Tim Kajian Banjir Sulsel dan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulawesi Selatan, Muhammad Al-Amin.
“Selain pemantik diskusi, FGD ini akan dipimpin oleh Kanda Bachrianto Bachtiar sebagai fasilitator. Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan menghasilkan hal-hal baik untuk Sulsel,” harap Asri.
Dihubungi terpisah, Koordinator Presidium MW KAHMI Sulsel H. Ni’matullah mengatakan, FGD ini merupakan bentuk kepedulian organisasi yang dipimpinnya dalam pembangunan Sulawesi Selatan.
“Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan, KAHMI tentu punya tanggung jawab moral dan sosial untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan bangsa. Kegiatan ini adalah salah satu bentuknya,” kata Ulla, sapaan akrabnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini dapat menghasilkan poin-poin penting yang dapat menjadi rujukan bagi stakeholder khususnya dalam upaya mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor yang sering terjadi belakangan ini.
“Semoga FGD ini menghasilkan poin-poin penting yang bermanfaat untuk melakukan mitigasi dan antisipasi sedini mungkin atas bencana banjir dan tanah longsor di Sulsel,” pungkasnya. (*)