FILALIN, GOWA – Cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Gowa menyebabkan tanah longsor terjadi di Tinggi Moncong dan Parangloe Kabupaten Gowa, Sabtu (24/12/22).
Akibatnya, longsoran tanah menimpa rumah yang berada di pinggiran tebing. Dilaporkan 4 orang tertimbun material longsor, 3 orang di Bontolerung Kecamatan Tinggi Moncong dan 1 orang di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Gowa.
Tim Sar Gabungan langsung melakukan pencarian terhadap para korban dengan membersihkan material longsor.
Tiga korban yang tertimbun di Bontolerung Kecamatan Tinggi Moncong berhasil ditemukan masing-masing atas nama Hasan, Anwar, dan Muhammad Arsyad. Ketiganya dalam kondisi meninggal dunia langsung dievakuasi ke Puskesmas Tinggi Moncong.
Sementara, satu korban atas nama Deng Lewa (50) yang berada di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe masih dalam pencarian. Namun hingga malam hari, korban belum ditemukan dan operasi sementara dihentikan dengan mempertimbangkan kondisi tanah dan visibilitas Tim Sar Gabungan.
Kepala Kantor Basarnas Sulsel Djunaidi saat di konfirmasi lewat telpon oleh tim Filalin, menyampaikan bahwa kondisi tanah di wilayah Parangloe memang masih labil, apalagi bila diterpa hujan dengan intensitas curah hujan tinggi.
“Kondisi tanah di wilayah parangloe masih lembek di tambah curah hujan tinggi,”.katanya
Berapa waktu lalu, juga terjadi tanah longsor mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
Karenanya, Djunaidi mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di bawah tebing agar selalu waspada terhadap kondisi tanah yang labil dan sebisa mungkin mencari lokasi aman saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Saya menghimbau kepada warga tetap waspada dan agar bisa mengunsih agar aman,”. Ucapny.
Semoga tidak terjadi longsor susulan dan warga bisa segera mencari lokasi aman untuk mengungsi sementara.
“Saya berharap semoga tidak ada lagi longsor susulan,” Tutupnya.