FILALIN, MAKASSAR – Penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun Makassar Sulawesi Selatan mengungkap banyak misteri. Mulai dari penjualan organ tubuh, serta proses penculikan hingga pembunuhan.
Penangkapan kedua pelaku bisa di lakukan cepat karena mereka terekam kamera CCTV di depan sebuah toko. Setelah melakukan penyelidikan, tim Polsek Panakkukang, Makassar, kemudian menangkap pelaku pada Selasa dini hari. Kedua pelaku berinisial Al (17) dan Fa (14) itu ditangkap di dua tempat berbeda di rumah keluarganya.
Proses Penjualan Organ Tubuh, Gagal
Saat dihadirkan dalam jumpa pers kepolisian, Al sebagai pelaku utama mengatakan, semula dirinya mendapat informasi di internet tentang penjualan organ tubuh. Dia lalu berusaha menghubungi sebuah alamat surat elektronik.
Baca Juga : KKB Papua Kembali Tebar Teror, Bakar Sekolah hingga Tembak Pesawat
“Saya coba menghubungi dan menawarkan soal organ tubuh. Setelah itu, saya menculik korban, lalu saya bawa ke rumah. Tadinya saya mau serahkan utuh kepada orang yang berminat. Ternyata surat elektronik yang saya kirim tidak dibalas. Karena bingung, saya panggil teman, lalu korban kami bunuh,” ungkapnya.
Usai membunuh, kedua pelaku mencari kantong plastik bekas sampah lalu memasukkan korban ke dalam plastik itu. Pada Minggu malam, jenazah korban kemudian dibawa menggunakan sepeda motor dan dibuang di kolong jembatan.
Kronologi Penculikan
Melansir dari kompas.com, Sekitar pukul 17.30, pelaku mendatangi Dewa dan Alif di depan sebuah tempat pembelanjaan, lalu menawarkan pekerjaan membersihkan rumah dengan iming-iming uang Rp 50.000. Tawaran itu membuat Dewa tertarik meski Alif sebenarnya sudah melarang.
Baca Juga : Biadab! Dosen Ini “Cabuli” Bocah 13 Tahun di Toilet Bandara
“Saya larang dan bilang jangan. Tapi dia mau karena katanya ada uangnya. Lalu dia dibawa pakai motor. Setelah itu saya pulang melapor ke rumah,” kata Alif.
Setelah mendapat laporan dari Alif, keluarga lalu mencoba mencari Dewa. Mereka juga sempat melapor ke polsek sekitar dua jam setelah korban dibawa.
Namun, karena saat itu waktu hilangnya Dewa belum sampai 24 jam, laporan tersebut belum diproses.
“Sepanjang malam kami berpencar mencari. Akhirnya, besoknya kami laporkan kembali ke polisi,” ujar Aisyah (Bibi Dewa).