MAKASSAR,FILALIN.COM, — Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 55,04 persen. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit paling banyak disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi sebesar 23,82 persen mencapai Rp38,66 triliun.
Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 123,72 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,98 persen.
(dalam juta rupiah)
Sedang Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Agustus 2024. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 16,86 persen (yoy) menjadi Rp15,54 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 21,10 persen menjadi Rp11,26 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 17,22 persen (yoy) menjadi Rp13,26 triliun. Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level 117,72 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,26 persen.
(dalam juta rupiah)
Kredit usaha mikro mendominasi penyaluran Kredit UMKM
Realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh sebesar 5,18 persen (yoy) menjadi Rp61,09 triliun dengan share sebesar 38,38 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulawesi Selatan. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 10,88 persen (yoy) menjadi Rp34,37 triliun dengan share sebesar 56,27 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 910.224 debitur.
(dalam juta rupiah) (*)