Filalin, Jakarta – Budayawan Emha Ainun Nadjib mengaku hina jika datang ke Istana dan bertemu presiden. Hal ini ia katakan saat menjadi pembicara di acara Catatan Najwa tahun 2019 lalu.
“Kalau saya bilang A, saya melakukannya sampai umur 66, sampai sekarang A, A, sampai sekarang kalau saya bilang ‘hei saya tidak bisa dipanggil presiden, saya yang berhak panggil presiden, karena aku rakyat, aku yang bayar,” kata Cak Nun.
“Itu saya lakukan, dan saya tidak pernah mau dipanggil ke istana, dan saya tidak pernah bangga sama sekali (kalau ke Istana), hina saya kalau sampai ke sana,” ucap Cak Nun.
Baca Juga: Jokowi Akui 12 Pelanggaran Ham Berat Terjadi di Masa Lalu
Namun tiba-tiba saja, aktor dan politikus Ruhut Sitompul melalui akun twitternya kembali membahas ucapan Cak Nun di video tersebut.
Dalam cuitannya, ia melampirkan sebuah video di mana cuplikannya, Cak Nun terlihat berada di Istana bersama Soeharto.
“Kalau ngebacot perutnya isinya busuk baiknya diam saja duduk diboncengan, kalau tidak ya begini jadinya ba’u busuk kemana-mana ini akibatnya budayawan ngomong politik yang bukan bidangnya, ya serahkan pada ahlinya Gusti boten Sareh Wassalam MERDEKA,” tulis Ruhut di akun twitternya @ruhutsitompul.
Politisi Partai PDIP ini memang acap kali membuat pernyataan yang mengundang kontroversi. Beberapa waktu yang lalu, ia melalui akun twitternya menyindir Anies Baswedan.
Baca Juga: Kemendagri Tunjuk Sekprov Papua Gantikan Lukas Enembe
Ruhut mengomentari tangkapan layar berita yang berjudul ‘Gubernur Anies Ubah Nama Rumah Makan Jadi Rumah Kenyang’.
“Ha ha ha yg gini mau jadi Presiden RI ?, yg ta’unya hanya ganti2 nama Rumah Sakit jadi Rumah Sehat ganti nama2 jalan eh Rumah Makan jadi Rumah Kenyang dasar kadrun ngeri ka’le MERDEKA,” cuit Ruhut.
Sontak, cuitan Ruhut itu dibanjiri netizen. Sebab, ia kembali menggunakan kata ‘kadrun’. Padahal, kata tersebut sudah dilarang penggunaannya karena hanya dapat memecah belah masyarakat. “Umur segitu kalo maen sosmed lucu juga ya,” tulis warganet.