Mengenal Jamur Cordyceps Dalam Film The Last of Us

Mengenal Jamur Cordyceps Dalam Film The Last of Us

FILALIN.com – Jamur Cordyceps tengah hangat di perbincangkan. Hal ini karena film ‘The Last of Us’ yang mengisahkan akhir kehidupan manusia terinfeksi jamur tersebut.

Sementara dalam film hollywood, terdapat aktris senior Christine Hakim yang memerankan tokoh Ratna seorang ahli mikologi. Ia kian menjadi sorotan netizen.

Namun, tahukah anda apa itu Jamur Cordyceps pada film ‘The Last of Us’. Demikian ini penjelasannya.

Apa itu jamur Cordyceps?

Dilansir dari detikhealt, di dunia nyata Di dunia nyata, jamur cordyceps diketahui memiliki sekitar 600 varian yang dapat ditemukan di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara.

Baca Juga : Ini 11 Daftar Kuliner yang Recommended Program Makassar Kota Makan Enak

Cordyceps adalah jamur yang bersifat parasit dan hidup pada ulat tertentu di daerah pegunungan tinggi China. Jamur ini juga merupakan genus dari fungi ascomycota yang mencakup sekitar 400 spesies.

Jamur ini tak menginfeksi manusia, tetapi memang bisa berbahaya bagi serangga seperti semut. Di China, sejenis jamur yang dikenal sebagai Ophiocordyceps sinensis menginfeksi larva.

Sampai saat ini belum ada penelitian atau riset yang menyebutkan cordyceps berbahaya bagi manusia. Meski begitu, sejauh ini banyak jamur patogen bersifat parasit pada manusia dan diketahui memicu penyakit di manusia hingga hewan.

Jamur parasit paling sering masuk ke dalam tubuh melalui luka pada epidermis (kulit). Luka tersebut dapat berupa tusukan serangga atau goresan, luka, atau memar yang tidak disengaja.

Baca Juga : Waspada Penipuan! Klik Undangan Pernikahan di WhatsApp, Uang Bisa Raib

Bagaimana mencegah infeksi jamur?

Setiap hari manusia menghirup spora dari jamur yang berasal dari lemari, tempat tidur, atau daun pintu.
Kendati demikian banyak dari kita tidak sakit karena sistem kekebalan tubuh sangat efisien menghancurkannya. Oleh karena itu, hidup sehat agar daya tahan tubuh tetap terjaga adalah kunci.

“Meskipun (spora jamur) terhirup, ya terhirup saja. Nanti juga kekebalan kita, lini pertama kekebalan kita membentuk ingus. Kemudian membungkus jamur. Kemudian sistem selular kita yang memiliki bulu getar, akan mengirim keluar. Jadi kita tidak sakit,” kata Profesor Retno. (***)