Kurir Narkoba di Bone Ditangkap, 2 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi Disita

Kurir Narkoba di Bone Ditangkap, 2 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi Disita
Polres Bone menggelar press rilis pengungkapan kasus peredaran narkoba di Kabupaten Bone, Sulawes Selatan, Selasa (31/1/2023).

Filalin, Bone – Satres Narkoba Polres Bone berhasil menangkap kurir lintas provinsi berinisial NC (33). Pelaku merupakan warga Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara.

Dari tangan tersangka, polisi menyita 2 kilogram narkotika jenis sabu dan 4.500 butir pil ekstasi siap edar.

Baca Juga: Seorang Polisi Ditangkap saat Jemput Paket Sabu di Jasa Pengiriman

Aksi NC tersebut diketahui oleh pihak Kepolisian dan berhasil diamankan di Jalan Mesjid, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, pada minggu lalu Sabtu (28/1/2023).

Kapolres Bone AKBP Arief Doddy Suryawan, saat menggelar konferensi pers menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini atas kinerja kepolisian yang menyamar sebagai pelanggan.

“Iya pelaku diamankan dengan cara atau tehnik Undercover Buy (pembelian terselubung yang diawasi) di mana saat pelaku bertransaksi dengan pihak kepolisian yang sedang menyamar maka di situlah pelaku ditangkap dan ditemukan barang bukti berupa dua bungkus kristal bening diduga sabu seberat 2 kg,” ungkapnya pada Selasa (31/1/2023).

Pelaku memperoleh barang tersebut dari orang yang tidak dikenalnya di Kabupaten Maros yang berinisial AB. Pelaku NC diiming-imingi akan diberi bonus 20 juta rupiah.

“Jadi pelaku ini berperan sebagai kurir antar provinsi peredaran gelap narkoba dengan diiming-imingi bonus 20 juta rupiah. Sementara bandar AB dinyatakan sebagai DPO,” ungkap Arief.

 

Baca Juga: Viral Video Anak Anggota DPRD Wajo Aniaya Tukang Parkir

Saat ini pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Bone dan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 114 ayat (2) Jo pasal 112 ayat (2) UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika dan UU No 5 tahun 1997 tentang psikotropika dengan ancaman hukuman 6 hingga 20 tahun penjara atau denda 10 Milyar rupiah,” tambah mantan Kapolres Enrekang ini.