MAKASSAR FILALIN.COM, – Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), Forum Kajian Ekonomi Syariah (Forkeis) UIN Alauddin mengelar Pekan Ilmiah Kader (PIR) 2023 selama dua hari, tepatnya 28 sampai 29 Oktober 2023
Kegiatan rutin yang bertema “Penguatan Literasi Ekosistem Digital dan Halal Value Chain demi mewujudkan kader FORKEIS yang unggul dan Berintelektual” ini dibuka di Ruangan Kelas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dikhususkan untuk seluruh kader Forkeis se-UIN Alauddin.
Forkeis mempersembahkan beberapa cabang lomba, diantaranya Sharia Business Plan, Essay Ilmiah, Debat Ilmiah, Olimpiade Ekonomi Islam.
Kegiatan PIR ini dihadiri dan sekaligus dibuka oleh Dewan Pembina KSEI Forkeis UIN Alauddin Ibu Ismawati S.E., M.Si.
“Direktur Eksekutif KSEI Forkeis UIN Alauddin periode 2023, Sahrul Gunawan menjelaskan, kegiatan ini merupakan wadah yang disediakan dalam mengasah potensi kader setelah melewati tingkat keilmuan di FORKEIS yaitu Small Group Discussion (SGD).
Selain itu menurutnya, PIR 2023 diharapkan menjadi media evaluasi pemahaman Ekonomi Islam para kader.
“Walaupun PIR ini dilaksanakan pasca Temilnas dan Temilreg, namun diharapkan teman teman kader tetap semangat untuk mengikuti kegiatan PIR ini karna tidak ada kata lambat untuk belajar menjadi lebih baik” katanya.
“Harapannya, kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan maksimal sehingga mampu memberi manfaat bagi sesama” pungkas Direktur Eksekutif KSEI FORKEIS UIN Alauddin, Sahrul Gunawan menjelaskan.
Kegiatan PIR ini turut dihadiri sekaligus dibuka oleh Dewan Pembina KSEI FORKEIS Ibu Ismawati S.E., M.SI.
“Ekonomi Islam adalah Ekonomi yang harus diperjuangkan sehingga apabila saya melihat adanya Forum Kajian Ekonomi syariah tingkat mahasiswa, saya sangat support. Forum kalian adalah wadah untuk lebih mantap dan juga mensyiarkan ekonomi Islam,
“bermimpilah kalian setinggi mungkin, walaupun jatuh akan jatuh diantara bintang bintang. Jangan takut bermimpi, mimpi itulah yang mendorong dan memotivasi, kebetulan kegiatan kalian ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda” ulas beliau. (*)
