Filalin, Jakarta – Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Putri Candrawathi dengan pidana 8 tahun penjara. JPU meyakini Putri bersama Ferdy Sambo cs melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat.
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Putri Candrawathi dengan pidana penjara selama 8 tahun potong masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan,” ucap jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).
Putri disangkakan melanggar Pasal 340 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). “Terdakwa wajib mempertanggungjawabkan dan untuk itu terdakwa harus dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya,” imbuh jaksa.
Baca Juga: Tuntutan Jaksa Kepada Sambo… Penjara Seumur Hidup
Hal-hal yang memberatkan hukuman Putri yakni tindakannya menghilangkan nyawa korban, berbelit-belit, dan tidak mengakui perbuatannya. Selain itu, perbuatan suaminya, Sambo menimbulkan kagaduhan di masyarakat.
Sementara hal yang meringankan Putri yaitu belum pernah dihukum dan sopan selama persidangan.
Atas tuntutan tersebut, tim kuasa hukum Putri Candrawathi akan mengajukan nota pembelaan atau pleidoi pada persidangan selanjutnya.
Ferdy Sambo bersama Putri Candrawathi, Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Mereka didakwa dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca Juga: Nangis…! Kuat Ma’ruf Dituntut Pidana 8 Tahun Penjara
Pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 yang terletak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam surat dakwaan, Bharada E dan Sambo disebut menembak Brigadir J.
Latar belakang pembunuhan itu diduga karena Putri telah dilecehkan Brigadir J saat berada di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis, 7 Juli 2022. Dugaan ini telah dibantah oleh pihak keluarga Brigadir J. Selain itu, pada persidangan sebelumnya juga terungkap bahwa Putri berselingkuh dengan Yosua, bukan dilecehkan.